Live Shopping, Racun Pembunuh Bisnis Retail Offline

Live Shopping, Racun Pembunuh Bisnis Retail Offline

Rasa-rasanya masyarakat kita telah tak asing lagi dengan aplikasi sosial media bernama TikTok di era modern ini. TikTok yang mulai menjadi viral semenjak tahun 2016 lalu hadir sebagai wadah bagi penggunanya untuk dapat menggunggah konten video mereka sekreatif mungkin.

Tak di mungkiri, hingga saat ini TikTok masih menjadi salah satu sosial media yang di cari orang sebagai sumber hiburan. Seiring berjalannya waktu, TikTok terbukti tak hanya berfokus pada konten hiburan semata, mereka mulai melebarkan sayap ke dunia e-commerce. Yang membikin penggunanya dapat menjalankan transaksi jual-beli di sana layaknya e-commerce lainnya, seperti Shopee, Lazada, Bukalapak, Tokopedia, dan lain sebagainya.

Di satu sisi memang hal ini menjadi energi tarik tersendiri bagi pengguna TikTok. Melainkan memang perlu di akui di sisi lain hal tersebut menambah persaingan antar e-commerce. Ataupun pedagang atau dalam hal ini UMKM.

Akan menjadi hal yang menarik, sebab pengguna TikTok tak lagi perlu repot-repot membuka aplikasi e-commerce lain untuk berbelanja online. Segala itu dapat di kerjakan hanya dengan satu aplikasi saja. Tak tanggung-tanggung, seiring pertumbuhan TikTok. Mereka juga memaksimalkan fitur dan kreativitas baru untuk tetap dapat eksis di kalangan penggunanya dengan menghadirkan live shopping. Fitur tersebut dapat membikin penjual untuk menjalankan siaran live sekaligus berjualan.

Dengan adanya hal itu, calon pembeli dapat lebih gampang untuk memandang barang yang akan di beli secara live dari HP mereka. Selain membikin live shopping semakin menarik yakni sebab ini di kerjakan oleh pihak penjual, di tonton segera oleh calon pembeli. Seringkali dalam live shopping ini terdapat diskon atau potongan harga spesial yang hanya dapat di dapatkan hanya saat live shopping tersebut berlangsung. Kreatif itu, calon pembeli juga bebas bertanya apa saja soal produk tersebut dan penjual akan menjawabnya saat itu juga guna merayu pembeli supaya dapat segera check out. Menjalankan pembayaran. Cuma live shopping yang di ciptakan TikTok dan terbukti berhasil terbukti juga di tiru oleh e-commerce lainnya. Seperti Shopee dan Tokopedia. saja memang popularitasnya belum sebesar TikTok.

China Salah Menafsirkan Hubungan AS dengan UNESCO

Cek Fakta: China Salah Menafsirkan Hubungan AS dengan UNESCO

Pada 12 Juni, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, atau UNESCO. Mengumumkan bahwa Amerika Serikat (AS) berencana untuk bergabung kembali dengan badan PBB tersebut. Washington berkomitmen untuk membayar lebih dari $600 juta atau sekitar Rp9 triliun sebagai pembayaran atas kewajiban yang tertunggak.

AS mempertimbangkan untuk berhenti membayar iuran UNESCO pada 2011 di kala Palestina bergabung sebagai anggota. Pada di kala itu, undang-undang AS melarang pendanaan terhadap badan PBB. Mana pun yang menyiratkan pengakuan atas tuntutan warga Palestina yang menuntut mempunyai negara sendiri.

Cek Fakta: China Salah Menafsirkan Hubungan AS dengan UNESCO

Pada 13 Juni, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengkritik niat AS. Terkait UNESCO, mengklaim Washington memperlakukan organisasi internasional seperti “taman”:

“Organisasi-organisasi internasional bukanlah taman. Negara tidak dapat datang dan pergi sesuka mereka.”

Perbandingan itu menyesatkan, bertentangan dengan ketetapan UNESCO terkait keanggotaan suatu negara sebagaimana di suarakan dalam Pasal II konstitusi organisasi.

Pasal II menyuarakan bahwa keanggotaan PBB mencakup hak negara anggota atas keanggotaan UNESCO. Negara anggota PBB dapat keluar dan kemudian bergabung kembali jikalau membayar tarif keanggotaan organisasi. Kecuali itu. AS yaitu negara anggota pendiri UNESCO.

“Keanggotaan Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa akan di sertai dengan hak untuk menjadi anggota Organisasi Pendidikan. Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” demikian bunyi Pasal II.

Konstitusi tersebut juga menyebutkan bahwa setiap “Negara Member atau Member Asosiasi (anggota dengan hak terbatas-red) dari Organisasi. Dapat menarik diri dari Organisasi dengan pemberitahuan yang di maksudkan terhadap Direktur Jenderal.” Tiap-tiap negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dapat bergabung kembali dengan UNESCO. Selama negara tersebut membayar tarif keanggotaan yang mesti di bayarkan selama negara tersebut tidak hadir.

AS yaitu anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan anggota pendiri UNESCO. Dengan demikian, Washington bebas untuk bergabung kembali dengan UNESCO kapan saja. AS sudah memberikan 22 persen keperluan dana badan tersebut.

Kementerian Luar Negeri China juga mengesampingkan alasan AS mundur dari UNESCO. AS mempertimbangkan untuk menghentikan pendanaan ke UNESCO. Setelah badan tersebut memberikan Palestina keanggotaan penuh pada 2011.

Langkah AS tersebut searah dengan undang-undang yang di resmikan pada 1990-an. Melarang pendanaan AS ke badan PBB mana pun yang menyiratkan pengakuan atas tuntutan Palestina untuk mempunyai negara sendiri.

Seperti yang di katakan juru bicara Departemen Luar Negeri AS di kala itu, Victoria Nuland, terhadap wartawan pada Oktober 2011. Keanggotaan Palestina di UNESCO memicu “pengaturan undang-undang yang sudah lama berlaku yang akan mendukung Amerika Serikat untuk tidak memberikan donasi.”

Pada 2018, pemerintahan Presiden Donald Trump secara sah menarik AS keluar dari UNESCO. Dengan alasan bias anti-Israel dan pengelolaan yang salah urus. Namun, AS tetap menjadi pengamat organisasi tersebut.

Saatnya Indonesia Merdeka dari Berita Hoax

Saatnya Indonesia Merdeka dari Berita Hoax

Momen 17 Agustus 2022 menandai bahwa Indonesia sudah menjelang tahun kemerdekaan yang ke 77. Negeri ini memiliki sejarah yang betul-betul panjang dalam membangun transformasi komputerisasi yang berkelanjutan. Salah satu bukti kongkret dari transformasi komputerisasi di Indonesia yaitu meningkatnya jumlah pengguna dunia online di Indonesia. Asosiasi Penyelenggara Jasa Dunia Indonesia Tahun 2021-2022 (Q1), menyuarakan bahwa jumlah pengguna dunia online di Indonesia berjumlah 210.026.769 jiwa dari semua penduduk Indonesia yang jumlahnya mencapai 272.682.600 jiwa. Angka ini menampakkan bahwa penetrasi dunia online tehadap penduduk Indonesia sudah mencapai 77,02 persen.

Dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang melek dunia online, info dapat diakses lebih mudah dan kencang. Tetapi, kita perlu berhati-hati sebab jumlah hoax atau info dusta yang tersebar semakin banyak. Berdasarkan Silverman (2015), “hoax yaitu sebagai rangkaian info yang memang sengaja disesatkan, tapi ‘dijual sebagai kebenaran”. Tidak sedikit masyarakat yang terkecoh dengan sebuah info yang penuh kebohongan cuma sebab dikemas dengan betul-betul menarik dan menggoda.

Sebuah survei dari Katadata Insight Center (KIC) dan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyuarakan bahwa 11,9 % responden mengakui sudah menyebarkan hoaks pada tahun 2021. Persentase ini meningkat dari tahun sebelumnya yang jumlahnya cuma 11,2 %. Survei ini dilakukan pada tanggal 4 hingga 24 Oktober 2021 di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Data hal yang demikian menggambarkan bahwa jumlah hoax di Indonesia mengalami peningkatan. Walaupun tidak mudah untuk memecahkan situasi sulit hal yang demikian, tapi bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Segala dapat kita lakukan dari hal-hal yang sederhana. Berikut yaitu sebagian kiat-kiat sederhana dari penulis untuk melindungi diri dan keluarga kita dari bahaya hoax:

1. Meningkatkan Literasi Komputerisasi:

Perkembangan teknologi komputerisasi seharusnya diiringi oleh literasi komputerisasi. Berdasarkan UNESCO (2011), literasi komputerisasi yaitu kesanggupan (life skills) yang tidak cuma melibatkan kesanggupan pemakaian perangkat teknologi, info dan komunikasi, tapi juga melibatkan kesanggupan untuk dalam pelajaran bersosialisasi, sikap berdaya upaya kritis, kreatif, serta inspiratif sebagai kompetisi komputerisasi. Walaupun menurut Potter (2001: 10), individu dengan tingkat literasi yang rendah akan cenderung mudah menerima makna pesan yang kelihatan, yang diwujudkan dan ditetapkan oleh media.

Literasi komputerisasi sangatlah penting supaya kita tidak mudah untuk termakan info hoaks yang tersebar di dunia online. Kecakapan ini dapat ditingkatkan dengan meningkatkan keterampilan-keterampilan komputerisasi, serta aktif membaca info dari berjenis-jenis acuan.

Pengawasan dalam Penggunaan Gadget bagi buah hati-buah hati dibawah usia (Untuk yang Sudah Berkeluarga):

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak buah hati-buah hati yang mulai memanfaatkan dunia online, khususnya untuk keperluan belajar di masa pandemi ini. Bagi kita yang sudah berkeluarga, alangkah baiknya kita aktif memonitor buah hati-buah hati kita dalam menerapkan dunia online. Arahkan mereka supaya dunia online digunakan untuk aktivitas-aktivitas yang positif dan menyenangkan sehingga mereka tidak mudah untuk terpapar hoax.

Melaporkan Isu Hoax ke Kementrian Komunikasi dan Informatika:

Jangan ragu-ragu untuk melaporkan ke Kemenkominfo apabila menemukan info hoax yang tersebar di dunia online. Segala wujud aduan mengenai info hoax dapat dikirim ke [email protected], disertakan bukti dan penjelasan yang komplit. Identitas kita sebagai pelapor akan dijaga kerahasiaannya.

Sepanjang tahun 2021, Kementerian Kominfo mencatat sudah menemukan dan melaksanakan pemutusan akses kepada 565.449 konten negatif. Kementerian Kominfo juga mengklaim sudah melaksanakan debunking atau penerbitan klarifikasi kepada 1.773 misinformasi dan disinformasi yang beredar di masyarakat.

Yuk kita lebih berhati-hati dalam menerima info yang tersebar di dunia online. Saringlah info-info yang kita baca sebelum kita sharing ke publik. Perbanyaklah membaca dari berjenis-jenis acuan supaya kita tidak memperhatikan info cuma dari satu sisi saja. Mari kita dukung supaya Indonesia semakin merdeka dan bebas dari bahaya info hoax.

Tidak Banyak yang Tahu, 5 Zodiak Ini Ternyata Punya Bakat Nari

Tidak Banyak yang Tahu, 5 Zodiak Ini Ternyata Punya Bakat Nari

Seni tari telah menjadi wujud ekspresi yang mendalam sepanjang sejarah. Padahal tidak seluruh orang mempunyai talenta berdansa, ada sebagian zodiak yang mempunyai kecakapan berdansa yang luar awam dan acap kali kali tidak banyak di kenal.

Mari kita peroleh lebih dekat dengan 5 zodiak yang mempunyai talenta berdansa, yang di ubahsuaikan dari Astrology Zodiac Signs:

Leo

    Leo di kenal dengan sifat percaya diri dan karismatik mereka. Sifat ini tercermin dalam gerakan tari mereka. Mereka natural dalam menjadi pusat perhatian di panggung.

    Keterampilan natural Leo dalam menarik perhatian dan memancarkan kepercayaan diri membikin mereka terlihat dalam dunia tari.

    Libra

    Libra senantiasa mencari keseimbangan dan estetika dalam seluruh aspek, termasuk dalam seni tari. Mereka mempunyai gerakan yang anggun dan lembut, dan kapabel mengaitkan tiap gerakan menjadi kisah yang cantik.

    Kesanggupan Libra dalam mengekspresikan diri mereka melewati tarian membikin mereka bertalenta dalam seni ini.

    Sagittarius

    Sagittarius adalah penjelajah sejati, dan ini tercermin dalam gerakan bebas dan dinamis mereka. Mereka mempunyai kreativitas yang melimpah dan acap kali menggabungkan beragam gaya tari dari seluruh dunia. Motivasi petualangan mereka membikin tarian menjadi medium unik untuk mengekspresikan diri.

    Pisces

    Pisces di kenal dengan daya pikir kaya dan kecakapan menikmati emosionil dalam intensitas yang dalam. Ini membikin mereka benar-benar sesuai untuk seni tari, di mana mereka kapabel mengekspresikan perasaan dan cerita melewati gerakan tubuh. Keahlian Pisces dalam menjalani karakter membikin penampilan tari mereka benar-benar orisinil.

    Scorpio

    Scorpio di kenal dengan intensitas dan rasa misteri yang merekat pada mereka. Saat berdansa, intensitas ini tercermin dalam gerakan kuat dan ekspresif mereka.

    Mereka kapabel menghadirkan emosionil mendalam melewati tarian, acap kali kali menarik perhatian penonton dengan koreografi yang cantik.

    Tidak jarang orang dengan talenta berdansa ini memanfaatkannya sebagai sarana ekspresi pribadi dan kreativitas. Padahal demikian, perlu di ingat bahwa tiap individu unik, dan seseorang dari tiap zodiak mempunyai potensi untuk mengembangkan talenta berdansa jika di kasih peluang dan dukungan yang tepat.

    Seni tari adalah metode cantik untuk menggabungkan emosionil, kreativitas, dan ekspresi fisik menjadi sebuah kesatuan yang mengagumkan.

    Mengagetkan, ChatGPT Kalahkan Mahasiswa dalam Tugas Menulis

    Mengagetkan, ChatGPT Kalahkan Mahasiswa dalam Tugas Menulis

    Jakarta – ChatGPT, model bahasa besar (Large Language Contoh, LLM) yang di kembangkan oleh OpenAI, memperlihatkan potensi untuk menyamai atau malahan melampaui poin rata-rata mahasiswa saat menjawab pertanyaan penilaian di berbagai mata kuliah, termasuk ilmu komputer, studi politik, teknik, dan psikologi.

    Demikian berdasarkan penelitian terkini yang terbit di Scientific Reports yang bertajuk “AI: ChatGPT can outperform university students at writing assignments”.

    Terkuak perbedaan mencolok antara mahasiswa dan pendidik mengenai penerapan ChatGPT di dalam tugas akademik, yang menyoroti di lema secara etis itu termasuk ke dalam plagiarisme atau bukan.

    Penelitian yang di jalankan oleh Talal Rahwan dan Yasir Zaki melibatkan dosen dari New York University Abu Dhabi (NYUAD) yang mengajar 32 mata kuliah berbeda. Mereka di pinta untuk menyerahkan tiga tugas artikel mahasiswa yang ialah jawaban atas sepuluh pertanyaan penilaian.

    ChatGPT dari OpenAI kemudian di tugaskan untuk mewujudkan reaksi kepada pertanyaan yang sama, dan jawaban yang di hasilkan ChatGPT ini di nilai bersama dengan jawaban mahasiswa oleh panel yang terdiri atas tiga siswa kelas yang tidak mengenal sumber reaksi tersebut.

    Akhirnya, ChatGPT menempuh poin rata-rata yang sama atau lebih tinggi ketimbang mahasiswasiswa di 9 dari 32 mata kuliah. Matematika dan ekonomi ialah satu-satunya disiplin ilmu yang mahasiswanya secara tetap mengungguli ChatGPT.

    Keunggulan chatbot AI ChatGPT yang paling terlihat terlihat pada mata kuliah \\’Pengantar Kebijakan Publik\\’, yang memperoleh poin rata-rata 9,56.

    Sikap Mahasiswa dan Dosen

    Penelitian ini tidak hanya mencakup daya kerja akademis, tapi juga menyelidiki sikap 1.601 individu dari Brasil, India, Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris, termasuk representasi substansial dari mahasiswa dan dosen dari masing-masing negara. Secara mengagetkan, 74 persen mahasiswa memperlihatkan kesediaan mereka untuk memanfaatkan ChatGPT untuk membantu tugas akademis mereka.

    Sebaliknya, 70 persen dosen mengucapkan niat mereka untuk mengkategorikan penerapan ChatGPT sebagai plagiarisme.

    Selain itu, penelitian ini menyelidiki tantangan yang di timbulkan dalam mengidentifikasi teks yang di hasilkan AI. Dua alat yang di rancang untuk tujuan ini—GPTZero dan AI Text Classifier—diaplikasikan untuk mengukur reaksi yang di hasilkan ChatGPT.

    Penemuan mengherankan, mereka salah mengkategorikan reaksi ini sebagai reaksi yang di hasilkan oleh manusia, masing-masing sebanyak 32 persen dan 49 persen, sehingga menggarisbawahi kecanggihan kecakapan pembuatan teks ChatGPT.

    Wawasan Berharga

    Kecakapan-penemuan ini secara kolektif memberikan wawasan berharga yang memiliki implikasi signifikan kepada penerapan alat AI di lingkungan pengajaran. Sedangkan ChatGPT untuk menyaingi, dan dalam sebagian kasus melampaui, prestasi akademis siswa menimbulkan pertanyaan seputar peran AI dalam pengajaran.

    hal ini tidak di ragukan lagi dapat membantu siswa dalam meningkatkan profesi mereka, hal ini juga menimbulkan di lema akhlak, terlebih berkaitan plagiarisme.

    Kesenjangan perspektif antara siswa dan pendidik sangat mencolok. Siswa terlihat gigih untuk menggunakan AI sebagai alat untuk meningkatkan upaya akademis mereka, dan memandangnya sebagai sumber kekuatan berharga yang dapat membantu mereka unggul dalam studi mereka.

    Sebaliknya, para pendidik lebih skeptis dan khawatir kepada potensi AI untuk mengkompromikan integritas progres pembelajaran dengan mengaburkan batas antara karya asli dan otomatisasi.