Eropa Diramal Turun Jurang Resesi di Kuartal Akhir 2023

Sebuah survei menunjukkan tersedia mungkin besar terjadinya resesi di Eropa, menyusul penurunan kinerja usaha zona euro bulan lalu.
Seperti di ketahui, perekonomian eropa mengalami kontraksi 0,1 persen terhadap kuartal III 2023. Dan Indeks Manajer Pembelian Gabungan (PMI) akhir untuk bulan Oktober menunjukkan bahwa blok selanjutnya memasuki kuartal terakhir tahun 2023 di dalam kondisi yang tidak menguntungkan.
Melansir US News, Selasa (7/11/2023) PMI HCOB yang di susun oleh S&P Global. Dan di pandang sebagai wejangan kebugaran ekonomi secara keseluruhan. Turun jadi 46,5 terhadap bulan Oktober berasal dari 47,2 terhadap bulan September.
Ini merupakan angka terendah sejak November 2020 kala pembatasan COVID-19 di perketat di lebih dari satu besar wilayah Wropa.
Angka selanjutnya termasuk berada di bawah angka 50 yang menengahi pertumbuhan dan kontraksi selama lima bulan berturut-turut dan cocok dengan perkiraan awal.
“PMI final yang di rilis hari ini mengkonfirmasi perkiraan awal dan terus-menerus dengan perkiraan kami bahwa PDB zona euro akan berkontraksi kembali di kuartal keempat. Kata Adrian Prettejohn berasal dari Capital Economics.
“Prospeknya termasuk muncul amat lemah, dengan PMI pesanan baru yang jatuh ke level terendah sejak September 2012. Tidak termasuk bulan-bulan awal pandemi, sementara ekspor termasuk amat lemah,” bebernya.
Survei serupa termasuk menunjukkan kesibukan manufaktur Eropa mengalami penurunan lebih lanjut terhadap Oktober 2023. Di mana pesanan mengalami kontraksi terhadap tingkat yang paling tajam sejak tahun 1997.
Hal serupa termasuk berjalan terhadap sektor jasa dan indeks usaha baru, yang merupakan ukuran permintaan. Berada terhadap titik terendah sejak awal tahun 2021 gara-gara customer yang berhutang jadi terbebani oleh kenaikan harga Slot Online dan meningkatnya biaya pinjaman.
Aktivitas jasa di Jerman, negara perekonomian terbesar di Eropa. Kembali mengalami kontraksi terhadap Oktober 2023 gara-gara keinginan tetap melemah. Sementara di Perancis kembali menyusut.
Penurunan kesibukan jasa termasuk berjalan di Italia dengan kontraksi selama tiga bulan berturut-turut. Namun Spanyol melawan tren selanjutnya dan sektor jasanya tumbuh sedikit lebih cepat terhadap bulan lalu.
Bank Sentral Eropa Pertahankan Suku Bunga
Bulan lalu, Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunga tidak beralih terhadap rekor tertinggi. Mengakhiri kenaikan suku bunga berturut-turut sebanyak 10 kali berturut-turut.
Namun, ECB memastikan bahwa percakapan pasar mengenai penurunan suku bunga tetap amat dini.
Para pengambil kebijakan di perkirakan akan menyambut melemahnya tekanan harga yang di tunjukkan di dalam survei PMI. Gara-gara indeks harga input dan output turun berasal dari pembacaan bulan September.
Negara Perekonomian Terbesar di Eropa Masuk Bayang-Bayang Resesi
Ekonomi Jerman sedikit turun terhadap kuartal III 2023. Penurunan ini meningkatkan risiko resesi di negara dengan perekonomian terbesar di Eropa.
Mengutip CNN Business, Selasa (31/10/2023) produk domestik bruto Jerman mencatat kontraksi 0,1 persen terhadap periode Juli hingga September 2023. Di bandingkan dengan kuartal sebelumnya kala tumbuh 0,1 persen menurut Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis).
Penurunan membeli customer mendorong penurunan ini
Di sisi lain, investasi perusahaan terhadap mesin dan peralatan memberi tambahan kontribusi positif terhadap PDB, menurut Destatis.
Perekonomian Jerman sekali kembali berada di ambang resesi teknis,” kata Claus Vistesen, kepala ekonom zona euro di Pantheon Macroeconomics.
Sebagai informasi, resesi tekhnis merupakan penurunan mengolah selama dua kuartal berturut-turut.
Perekonomian Jerman sudah mendekati resesi selama nyaris satu tahun. PDB negara itu menyusut di dalam tiga bulan terakhir tahun 2022 sebelum stagnan terhadap kuartal pertama tahun ini. Perkiraan awal menunjukkan penurunan output selama dua kuartal berturut-turut.
Para ekonom menyatakan kondisi ini sepertinya tidak akan membaik di dalam sementara dekat. Gara-gara sektor manufaktur di Jerman tengah bergulat dengan lemahnya keinginan di Tiongkok, tingginya biaya energi, dan kenaikan suku bunga.
Perusahaan-perusahaan di sektor ini kehilangan pekerjaan terhadap tingkat tercepat di dalam tiga tahun terakhir. Gara-gara pesanan baru menurun dan keyakinan diri senantiasa “sangat negatif,” menurut knowledge survei bulan Oktober yang di terbitkan minggu lalu.
Perekonomian Jerman kini terperangkap di dalam lumpur,” kata Vistesen. Seraya menyatakan bahwa perekonomian Jerman di ragukan akan pulih terhadap kuartal keempat. “Risikonya condong ke bawah terhadap awal tahun 2024,” kata dia.