Didid Noordiatmoko Berhenti Sebagai Kepala Bappebti, Pilih Jadi Dosen
Didid Noordiatmoko udah merampungkan era bakti menjadi Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sampai 31 Oktober 2023.
Usai melepas jabatannya, Didid pun memilih untuk menjadi dosen di tidak benar satu perguruan tinggi.
Pilihan saya sudi menjadi dosen karena dosen fungsional, seorang pegawai kudu memilih jabatan fungsional atau struktural. Tidak boleh merangkap fungsional dan struktural,” kata Didid saat di temui di Jakarta, Rabu (1/11/2023).
Dengan demikian, Didid pun memilih jabatan fungsional dan menjadi dosen. Sehingga, ia kudu berhenti menjadi Kepala Bappebti.
“Jadi saya di hari ini lebih memilih fungsional maka saya kudu berhenti menjadi Kepala Bappebti,” kata dia.
Perlu di ketahui, Didid bakal memasuki umur 60 tahun di dalam lebih dari satu hari ke depan. Artinya, ia udah tidak bisa miliki jabatan struktural. Sedangkan, untuk jabatan fungsional tetap bisa karena maksimal umur adalah 65 tahun.
Sebelumnya di beritakan, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menunjuk Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan. Veri Anggrijono, sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag. Penetapan Plt. Dirjen Perdagangan Luar Negeri resmi berlaku Rabu, 20 April 2022.
Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto mengungkapkan, langkah ini di lakukan untuk memastikan pelayanan publik di bidang perdagangan luar negeri bisa senantiasa berjalan dan keperluan masyarakat senantiasa terlayani bersama baik.
“Menteri Perdagangan udah menunjuk Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Veri Anggrijono sebagai Plt. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Keputusan ini merupakan tindak lanjut berasal dari penetapan standing Dirjen Perdagangan Luar Negeri. Sebagai tersangka di dalam dugaan gratifikasi atau suap perlindungan izin persetujuan ekspor minyak goreng oleh Kejaksaan Agung RI,” ujar Suhanto di dalam info tertulis.
“Penunjukan selanjutnya untuk memastikan sehingga pelayanan publik di bidang perdagangan luar negeri senantiasa berjalan,” lanjut Suhanto.
Belum Ada Bursa Kripto, Plt Kepala Bappebti ungkap Sering Sakit Perut Karena Asam Lambung Naik
Sebelumnya di beritakan, Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Didid Noordiatmoko mengungkap sering sakit perut karena asam lambung naik, lantaran bursa kripto Indonesia tak kunjung ada.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan pada mulanya beri tambahan saran kepada Bappebti untuk merampungkan bursa kripto Indonesia di dalam tenggat saat sampai Juni 2023.
“Menteri beri saran segara pembentukan bursa kripto sampai tenggat saat Juni 2023. Bagi Bappebti, bursa kripto suatu kebutuhan. Belum tersedia bursa kripto saya sedikit-sedikit sakit perut karena asam lambung naik. Dengan tersedia bursa kripto kita bakal sharing risiko pada Bappebti dan bursa kripto itu sendiri. Ujar Didid di dalam acara penutupan Rapat Kerja Bappebti, Jumat (20/1/2023).
Didid menambahkan, di dalam membentuk bursa kripto artinya kudu membangun ekosistem perdagangan secara total. Bersama membentuk kliring, kustodian, dan bursa itu sendiri.
“Yang kudu kita wujud itu adalah ekosistem perdagangan, bukan cuma cuman bursa kripto, mengerti Didid.
Menurut Didid tenggat saat yang di berikan Menteri Perdagangan di dalam pembentukan bursa sampai Juni 2023 tetap terlampau bisa terlaksana.
“Bagi kita tetap possible untuk meluncurkan bursa kripto terhadap Juni 2023. Saat ini kita tetap terhadap langkah pertama, karena yang susah itu langkah pertama. Kita tidak cuma menyebabkan bursa, tapi ekosistem perdagangan. Menjadi kita bakal jemput bola untuk pihak yang menjadi kliring, kustodian, dan bursa itu sendiri,” lanjut Didid.
Didit melanjutkan, sampai saat ini Didid udah menilai sekitar mana pihak yang sesuai untuk menjadi bursa kripto. Tapi tetap belum bisa menjelaskan nama atau perusahaan terkait.