Gunungan Sampah di TPA Tlekung Batu Terbakar, Pemadaman Kendala Angin Kencang

Contents

Gunungan Sampah di TPA Tlekung Batu Terbakar, Pemadaman Kendala Angin Kencang

Gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung Kota Batu terbakar pada Jumat 20 Oktober 2023.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Batu Supriyanto, menyatakan bahwa laporan kebakaran di TPA Tlekung berikut diterima tidak cukup lebih pukul 12.45 WIB dan lantas segera dikirimkan personel ke lapangan.

“Melihat situasi tambah meluas akhirnya kita jadi satu mobil suplai. Tetapi karena kapasitas outputnya lebih besar dibanding inputnya akhirnya dibantu mobil Dinas Lingkungan Hidup sejumlah dua unit tangki,” kata Supriyanto, Sabtu (21/10/2023).

Untuk memperluas jangkauan pemadaman api yang membakar tumpukan sampah tersebut, pihaknya kembali tingkatkan armada pemadam kebakaran. Kemudian, ada tidak cukup lebih 36 personel yang diterjunkan.

Lokasi kebakaran yang merupakan gunungan sampah tersebut, kata dia, dikhawatirkan menimbulkan banyak asap yang sanggup mengganggu proses pemadaman, karena berpotensi membawa dampak para pemadam susah bernafas.

“Masing-masing regu melaksanakan pemadaman kira-kira empat jam, lantas akan kita gantikan. Karena banyak CO2, beresiko kalau tidak mempunyai masker yang memadai,” ujarnya.

Terkait bersama dengan kendala pemadaman, lanjutnya, angin yang kencang dan tebalnya tumpukan sampah membawa dampak pemadam harus amat menegaskan air masuk hingga ke di dalam agar sampah yang telah dipadamkan tidak kembali terbakar.

“Kendalanya arah angin. Sistem yang digunakan untuk memadamkan kebakaran layaknya ini semestinya pakai proses injeksi,” katanya.

Proses Pemadaman

Terkait berapa besar luasan daerah terbakar, pihaknya tetap belum memahami secara tentu karena tetap di dalam proses pemadaman. Hingga petang, tetap dijalankan proses pemadaman oleh puluhan personel yang termasuk dibantu instansi berkaitan lainnya.

“Soal penyebab kita belum sanggup menentukan, karena ini tetap usaha pemadaman. Setelah selesai kita sanggup lihat berasal dari mana asal titik api dan apa penyebabnya. Untuk luasan kita belum sanggup memperkirakan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *