Saatnya Indonesia Merdeka dari Berita Hoax

Contents

Saatnya Indonesia Merdeka dari Berita Hoax

Momen 17 Agustus 2022 menandai bahwa Indonesia sudah menjelang tahun kemerdekaan yang ke 77. Negeri ini memiliki sejarah yang betul-betul panjang dalam membangun transformasi komputerisasi yang berkelanjutan. Salah satu bukti kongkret dari transformasi komputerisasi di Indonesia yaitu meningkatnya jumlah pengguna dunia online di Indonesia. Asosiasi Penyelenggara Jasa Dunia Indonesia Tahun 2021-2022 (Q1), menyuarakan bahwa jumlah pengguna dunia online di Indonesia berjumlah 210.026.769 jiwa dari semua penduduk Indonesia yang jumlahnya mencapai 272.682.600 jiwa. Angka ini menampakkan bahwa penetrasi dunia online tehadap penduduk Indonesia sudah mencapai 77,02 persen.

Dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang melek dunia online, info dapat diakses lebih mudah dan kencang. Tetapi, kita perlu berhati-hati sebab jumlah hoax atau info dusta yang tersebar semakin banyak. Berdasarkan Silverman (2015), “hoax yaitu sebagai rangkaian info yang memang sengaja disesatkan, tapi ‘dijual sebagai kebenaran”. Tidak sedikit masyarakat yang terkecoh dengan sebuah info yang penuh kebohongan cuma sebab dikemas dengan betul-betul menarik dan menggoda.

Sebuah survei dari Katadata Insight Center (KIC) dan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyuarakan bahwa 11,9 % responden mengakui sudah menyebarkan hoaks pada tahun 2021. Persentase ini meningkat dari tahun sebelumnya yang jumlahnya cuma 11,2 %. Survei ini dilakukan pada tanggal 4 hingga 24 Oktober 2021 di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Data hal yang demikian menggambarkan bahwa jumlah hoax di Indonesia mengalami peningkatan. Walaupun tidak mudah untuk memecahkan situasi sulit hal yang demikian, tapi bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Segala dapat kita lakukan dari hal-hal yang sederhana. Berikut yaitu sebagian kiat-kiat sederhana dari penulis untuk melindungi diri dan keluarga kita dari bahaya hoax:

1. Meningkatkan Literasi Komputerisasi:

Perkembangan teknologi komputerisasi seharusnya diiringi oleh literasi komputerisasi. Berdasarkan UNESCO (2011), literasi komputerisasi yaitu kesanggupan (life skills) yang tidak cuma melibatkan kesanggupan pemakaian perangkat teknologi, info dan komunikasi, tapi juga melibatkan kesanggupan untuk dalam pelajaran bersosialisasi, sikap berdaya upaya kritis, kreatif, serta inspiratif sebagai kompetisi komputerisasi. Walaupun menurut Potter (2001: 10), individu dengan tingkat literasi yang rendah akan cenderung mudah menerima makna pesan yang kelihatan, yang diwujudkan dan ditetapkan oleh media.

Literasi komputerisasi sangatlah penting supaya kita tidak mudah untuk termakan info hoaks yang tersebar di dunia online. Kecakapan ini dapat ditingkatkan dengan meningkatkan keterampilan-keterampilan komputerisasi, serta aktif membaca info dari berjenis-jenis acuan.

Pengawasan dalam Penggunaan Gadget bagi buah hati-buah hati dibawah usia (Untuk yang Sudah Berkeluarga):

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak buah hati-buah hati yang mulai memanfaatkan dunia online, khususnya untuk keperluan belajar di masa pandemi ini. Bagi kita yang sudah berkeluarga, alangkah baiknya kita aktif memonitor buah hati-buah hati kita dalam menerapkan dunia online. Arahkan mereka supaya dunia online digunakan untuk aktivitas-aktivitas yang positif dan menyenangkan sehingga mereka tidak mudah untuk terpapar hoax.

Melaporkan Isu Hoax ke Kementrian Komunikasi dan Informatika:

Jangan ragu-ragu untuk melaporkan ke Kemenkominfo apabila menemukan info hoax yang tersebar di dunia online. Segala wujud aduan mengenai info hoax dapat dikirim ke [email protected], disertakan bukti dan penjelasan yang komplit. Identitas kita sebagai pelapor akan dijaga kerahasiaannya.

Sepanjang tahun 2021, Kementerian Kominfo mencatat sudah menemukan dan melaksanakan pemutusan akses kepada 565.449 konten negatif. Kementerian Kominfo juga mengklaim sudah melaksanakan debunking atau penerbitan klarifikasi kepada 1.773 misinformasi dan disinformasi yang beredar di masyarakat.

Yuk kita lebih berhati-hati dalam menerima info yang tersebar di dunia online. Saringlah info-info yang kita baca sebelum kita sharing ke publik. Perbanyaklah membaca dari berjenis-jenis acuan supaya kita tidak memperhatikan info cuma dari satu sisi saja. Mari kita dukung supaya Indonesia semakin merdeka dan bebas dari bahaya info hoax.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *