Dalam dunia kuliner yang semakin berevolusi, inovasi rasa terus berkembang—mulai dari kombinasi manis-garam hingga pedas-manis. Namun, sebuah tren unik muncul dari Asia Selatan, tepatnya di Bangladesh: es krim pahit bangladesh. Di negara yang dikenal dengan makanan manis seperti mishti doi dan rasgulla, kemunculan es krim dengan rasa pahit tentu mengejutkan banyak orang, termasuk para turis.
Asal-Usul Ice Cream Pahit
Es krim pahit ini pertama kali diperkenalkan oleh kedai es krim artisan di Dhaka bernama Kalo Taste Lab. Nama “Kalo” yang berarti “hitam” dalam bahasa Bengali ini merepresentasikan warna gelap es krim yang dibuat dari bahan-bahan alami dengan cita rasa pahit, seperti:
-
Dark cocoa 100%
-
Ekstrak herbal lokal seperti neem (daun mimba)
-
Serbuk kopi robusta asli Bangladesh
-
Tonik pahit ayurveda
Alih-alih menggunakan gula dalam jumlah besar, es krim ini menggunakan pemanis alami dalam dosis rendah, sehingga rasa pahitnya benar-benar dominan.
Kenapa Pahit? Filosofi di Baliknya
Menurut sang pendiri, Hasan Kabir, ide menciptakan es krim pahit berangkat dari keinginan untuk menghadirkan sensasi berbeda yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membangkitkan kesadaran akan keseimbangan rasa. “Kita terlalu terbiasa dengan yang manis. Tapi dalam kehidupan, pahit pun ada tempatnya,” ujarnya.
Selain itu, bahan seperti daun mimba dan herbal pahit juga dipercaya memiliki khasiat detoksifikasi dan menyegarkan tubuh, menjadikan es krim ini tak hanya unik, tetapi juga menawarkan manfaat kesehatan.
Respon Konsumen: Antara Terkejut dan Ketagihan
Bagi sebagian orang, es krim pahit terdengar seperti ide buruk. Namun, ternyata banyak penikmat kuliner ekstrem yang penasaran dan akhirnya jatuh cinta. Respon dari konsumen lokal dan turis asing cukup beragam:
-
“Awalnya kaget, tapi lama-lama nagih.”
-
“Seperti makan kopi beku dengan aftertaste herbal.”
-
“Rasanya seperti kritik sosial dalam bentuk dessert!”
Rasa ini juga populer di kalangan anak muda kreatif yang menyukai sesuatu yang anti-mainstream. Bahkan, es krim ini sempat viral di media sosial lokal karena dianggap “mewakili rasa hidup orang dewasa”.
Menu Variasi dan Kombinasi
Kedai ini tidak hanya menyediakan satu jenis rajazeus link rasa pahit, tetapi beberapa varian yang bisa dikombinasikan, seperti:
-
Pahit + Jeruk asam: Menawarkan kejutan rasa seimbang.
-
Pahit + Garam Himalaya: Memberi efek rasa bersih di mulut.
-
Pahit + Vanila kayu manis: Memberi sentuhan lembut dan hangat.
Meningkatkan Kesadaran akan Diversitas Rasa
Es krim pahit asal Bangladesh ini bukan hanya sekadar makanan eksperimental, tapi juga gerakan kecil untuk mendorong masyarakat berpikir ulang soal rasa. Bahwa makanan tak selalu harus manis atau menyenangkan secara instan, tetapi bisa memicu refleksi dan pengalaman baru.
Apakah Tren Ini Akan Masuk Pasar Global?
Melihat bagaimana tren seperti salted caramel, matcha pahit, dan kopi hitam bisa mendunia, bukan tidak mungkin es krim pahit asal Bangladesh juga akan mendapatkan tempat di hati pasar global. Apalagi dengan meningkatnya minat terhadap makanan sehat dan autentik.
Beberapa pelaku kuliner dari Jepang, Thailand, bahkan Indonesia sudah mulai tertarik mencoba mengadopsi konsep ini, tentu dengan sentuhan lokal.
BACA JUGA: Cemilan Ice Cream India: Lezat Unik dan Sarat Budaya